Peringati Hari Lahir Pancasila, Ketua TP PKK Trenggalek Gelar Workshop Dengan Tema Perempuan Berdikari Atasi Stunting
SERGAPONLINE.COM TRENGGALEK - Upaya percepatan stunting di Kabupaten Trenggalek terus digalakkan pemerintah daerah (pemda) Trenggalek, salah satunya dengan Program Sekolah Perempuan, Disabilitas, Anak dan Kelompok Rentan Lainnya (Sepeda Keren) yang dikomandani Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek.
Dalam rangkaian Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni, Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini menggelar workshop yang diselenggarakan di Agropark, Kabupaten Trenggalek, Jumat (2/6/2023).
Workshop tersebut diikuti 100 kader Perempuan Sepeda Keren yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Trenggalek.
“Program Sepeda Keren ini, merupakan upaya strategisnya untuk membantu pemerintah kabupaten dalam menekan angka prevalensi stunting di Trenggalek,” jelas Novita.
Momen peringatan Hari Lahirnya Pancasila dimanfaatkan oleh Novita untuk mengajak gotong royong terhadap segenap Kader Sepeda Keren sebagaimana prinsip dan nilai dasar pancasila yang merupakan fundamental Negara Indonesia.
“Pancasila itu menunjukkan ketidaksetujuan atas segala bentuk penindasan dan praktik yang masih mengakibatkan kemiskinan,” kata Novita,
Lebih lanjut Novita menuturkan, stunting sangat erat kaitannya dengan kemiskinan sedangkan kemiskinan ekstrem merupakan musuh bebuyutan di Kabupaten Trenggalek yang harus dilawan.
“Jadi berbicara soal Pancasila secara utuh, kita harus melawan segala bentuk kemiskinan yang ada, kita awali dari menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga,” terang Novita.
Masih menurut Novita, sebenarnya masalah intervensi penekanan stunting Pemkab Trenggalek sudah berupaya dari berbagai sektor. Mulai dari pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial dan pendampingan lintas sektor lainnya.
“Data terbaru pada Mei 2023, angka stunting di Trenggalek kisaran 6,7 persen. Ini merupakan indikator upaya intervensi yang dilakukan pemerintah dan kader sudah menunjukkan, keberhasilannya,” jelas Istri Bupati Trenggalek.
Kendati demikian Novita, menekankan kepada semua kader PKK bahwa sejauh ini anak stunting di Trenggalek masih ada.
Faktor penyebab utamanya menurut Novita, masih kurangnya tingkat kesadaran masyarakat, budaya masyarakat yang gampang merasa cukup dengan apa yang mereka dapatkan membuat mereka sulit lepas dari garis kemiskinan yang sangat bersinggungan dengan stunting.
“Sekalipun telah diberikan pendidikan dan pendampingan, tetapi jika mereka merasa itu bukan hal yang menjadi masalah, ya kesulitan intervensinya,” kata Novita.
“Namun itu semua bukanlah sebuah hambatan, ini merupakan tantangan bagi kami (kader PKK) untuk bisa memberikan pendekatan secara masif agar mereka bisa benar-benar memahami,” lmbuhnya.
Novita berharap terhadap seluruh kader Sepeda Keren yang sudah dikukuhkan sejak tahun 2019 dapat membantu kader PKK di masing-masing desa untuk mendampingi masyarakat memberikan edukasi terhadap masakan-masakan yang bergizi dan enak demi menanggulangi terjadinya Stunting.
Reporter: Langgeng
Komentar Anda :