Dugaan Pungli Perekaman e-KTP di PT Musimas Akhirnya di Laporkan Kepolres Pelalawan
SERGAPONLINE.COM, PEKANBARU-Berita yang ditayangkan www.riaukontras.com pada tanggal, Sabtu, 14/04/18, dengan judul Perekaman e-KTP di Pt Musimas yang Dilakukan Pemerintah Nias Barat, Diduga Terjadi "Pungli", akhirnya Felix Gulo angkat bicara kepada riaukontras.com dan beberapa wartawan lainnya di Pekanbaru, tempatnya di jalan Hangtua Kedai Kopi mayasari pada Senin, 17/04/18.
Felix Gulo membenarkan pungutan yang terjadi disaat perekaman e-KTP di Pt Musimas St-III yang dilakukan oleh disdukcapil Nias Barat minggu 08/04/18, benar saya lakukan atas kesepakatan kami dengan masyarakat sebelum perekaman KTP, Jelas Felix
Mengenai uang yang di minta kepada masyarakat, "saya tidak paham, akan tetapi sebelum kegiatan perekam e-KTP tersebut dilakukan, sudah pernah di umumkan kepada masyarakat Nias, bahwa ada tim dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Nias Barat akan datang ke Pt. Musimas untuk melakukan perekaman e-KTP kepada Masyarakat Nias yang berdomisili di Pt. Musimas St-III", Jelasnya
Dituturkan Felix, sebelumnya kami ada pertemuan di salahsatu tempat ibadah, pada saat itu Yohanes Gulo ketua RT dan juga sebagai ketua DPC Ikatan Masyarakat Nias (IKN) menyampaikan, berhubung adanya kedatangan tim perekam e-KTP dari Disdukcapil Nias Barat beserta dengan DPD Himni Provinsi Riau bagaimana kalau kita kumpulkan dana, berupa uang sebesar Rp 25000 per orang, uang tersebut untuk tamu kita, dan biaya transpor, snek, rokok, minuman aqua. Ungkap Felix
Pada saat itu masyarakat tidak ada yang keberatan, usul dan ide itu disetujui, hingga pelaksanaan perekaman e-KTP dilakukan pada tanggal 8 April 2018.
Felix menjelaskan bahwa, permintaan uang kepada masyarakat tersebut, bukan kemauannya sendiri melainka dia hanya menjalankan tugas yang diberikan oleh Yohanes Gulo.
Pungutan uang yang dilakukannya, tim dari Disdukcapil Nias Barat tidak mengetahui, meja Felix dengan meja perekam agak jauh jaraknya, tugas saya hanya membagikan dan membantu mengisi F1-01 dan mengumpulkan data baru dan di antar ke bagian perekam e-KTP, Tutup Felix
Wartawan mencoba konfirmasi Yohanes gulo melalui telephon selulernya pada tanggal Senin,17/04/18, pernyataan Felix yang menuding dirinya menyuruh felix melakukan pendataan dan menerima uang dari masyarakat Nias yang melakukan perekaman e-KTP di Pt Musimas 08/04/18.
"Benar, kami tokoh Nias yang berada di sini meminta felix untuk menjadi ketua panitia saat perekaman e-KTP di Pt Musimas 08/04/18. Tapi perlu saya tekankan bahwa saya tidak pernah menyuruh felix atas nama RT atau atas nama pribadi saya, ini kesepakatan kami beberapa tokoh masyarakat Nias yang ada disini memilih felix sebagai ketua panitia saat itu, felix juga menerimanya", Jelas Yohanes.
Terkait uang yang diterima felix saat pendataan e-KTP di Pt Musimas itu inisiatif kami tokoh-tokoh masyarakat Nias yang ada disini, uang itu kami gunakan sebagai biaya transportasi, seperti sewa mobil, kursi, meja, makan, minun dan rokok apa pun yang digunakan pada hari itu juga, tak mungkin tamu kita suruh berdiri dan duduk di lantai dan itu pun hanya secara sukarela tidak dipaksakan, Jelas Yohanes.
Ketika wartawan konfirmasi Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sahabati Gulo, S.Sos, melalui telephon seluler dan juga WhatsApp nya, adanya dugaan oknum melakukan pungutan saat Disdukcapil Nias Barat melakukan perekaman di Pt Musimas St-III di Kabupaten Pelalawan mengatakan, saya menegaskan tidak ada oknum pegawai disdukcapil Nias barat melakukan pungutan, saya sudah tanya anggota yang pergi ke Riau tidak ada mereka lakukan pungutan, tegas Sahabati Gulo
Apakah pegawai Disdukcapil Nias Barat yang ada saat perekaman e-KTP di Pt Musimas mengetahui kegiatan Felis Gulo saat melakukan pungutan kepada masyarakat Nias, Sahabati Gulo, S.Sos, menjelaskan "Pegawai kami yg kesana cuman 3 org (2 pr, 1lk) dgn tugas 2 org petugas perekam dan 1 org penerima berkas, dgn jumlah masy yg ratusan org melakukan perekaman bagaimana mungkin mereka mengetahui pungutan tsb. Dan sdr mungkin sdh melihat vidionya bahwa jelas peg. Kami tdk ada disekitar lokasi kejadian." Jelasnya.
Menurut pengakuan Felix gulo kepada wartawan bahwa uang yang di pungutnya saat itu diperuntukkan untuk panitia sebagai biaya transpor, snek, rokok, minuman aqua bagaimana menurut pak kadis?, Sahabati Gulo, S.Sos, "Kalau utk biaya panitia, beli snack, beli minum sewa tempat atau kursi dll. itu bukan urusan kami. Kami kesana sesuai komitmen dgn HIMNI mereka yg mefasilitasi itu semua. Darimana mereka ambil dananya kami tdk tau. Sama artinya kalau tukang ojek meminta biaya antar jemput masy yg merekam, lalu apakah itu dikatakan pungli utk perekaman KTP el ? Sahabati Gulo dengan nada bertanya kepada wartawan.
Pungutan di Pt Musima St-III di Laporkan Kepolisi
Puluhan masyarakat Nias yang merasa dirugikan dan dimintai uang saat melakukan perekaman e-KTP di Pt Musimas St-III Minggu, 08/04/18 yang lalu, yang diduga dilakukan oleh Felix Gulo akhirnya dilaporkan ke Polres Pelalawan pada Senin, 16/04/2018 dengan Nomor: STPL/127/IV/2018/RIAU/RES PLWN. Laporan tersebut diterima langung oleh Aipda Kuswara.
Wartawan konfirmasi Gohizatulo Giawa usai membuat laporan mengatakan kami yang datang disini 10 (sepuluh) orang lebih, kami 3 (tiga) 0rang mewakili membuat laporan termasuk saya, dan kami bertiga juga sudah dibuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh polisi, tuturnya.
Menurut Gohizatulo Giawa kepada wartawan, pungutan yang dilakukan oleh ketua panitia Felix gulo pada saat perekaman e-KTP di Pt.Musimas St-III kami sangat dirugikan, sudah jelas-jelas pengurusan e-KTP di gratiskan, kemana tu uang di berikan, jangan manfaatkan kami disinilah, Keluh Gohizatulo Giawa dengan nada kesal
Dikutip dari ungkapriau pernyataan Ketua Dewan Pengurus Daerah Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (DPD HIMNI) Riau, Drs. Sozifao Hia M.Si membantah tuduhan pungutan itu tidak dilakukan DPD HIMNI Riau, TIM rekam Disdukcapil Nisbar maupun Panitia.
"Ini harus diklarifikasi dan juga media yang menyebarluaskan informasi sesat tersebut. Apalagi, dalam pemberitaan-nya hanya sepihak tanpa konfirmasi kepada DPD HIMNI Riau selaku pemilik kegiatan maupun kepada Panitia," kata Hia kepada ungkapriau.com melalui kontak personnya, Minggu (15/4/2018)
Terkait pernyataan Ketua DPD HIMNI Riau Sozifao Hia M.Si yang mengatakan, adanya Oknum media Online memberitakan berita sesat, terkait dugaan pungli pada saat perekaman e-KTP di Pt.Musimas St-III pangkalan Lesung itu tidak benar menurut sozifao Hia yang dikutip dari media ungkapriau, maka timbul pertanyaan kenapa puluhan korban pungli sudah melaporkan oknum panitia Felix gulo kepolres Pelalawan ?.
Aktivis Toro Laia menanggapi terkait adanya korban pungli yang melapor kepolres pelalawan mengatakan, disaat perekaman e-KTP yang dilakukan oleh Disdukcapi Nias Barat untuk Masyarakat Nias di Pt. Musimas St-III, sudah jelas ada Pungli saat itu, kita lihat video yang beredar bahwa ada oknum yang menerima uang dan memasukkanya kedalam tas, bahkan yang melakukan pungli itu sendiri sudah mengakui di media, jelasnya Toro
Terkait pernyataan Ketua DPD HIMNI Riau Sozifao Hia M.Si alias A. Roki Hia membantah adanya pungli dan ada media oknum media online yang memberitakan berita sesat, Toro mengatakan, Sozifao Hia sah-sah saja kalau membantah terkait adanya pungli saat itu, tapi kita kecam pungutan liar yang dilakukan oleh oknum pada saat perekaman e-KTP disana sehingga laporan masyarakat yang merasa dirugikan sudah sampai ke polres Pelalawan. Sesal Toro.
Toro juga mengatakan, pernyataan Sozifao Hia di beberapa media Online itu sah saja, tapi kita minta kepada oknum media tersebut supaya lebih profesional lagi lah jangan hanya mendengarkan informasi sepihak saja, supaya mereka juga benar-benar melaksanakan kaidah-kaidah jurnalistik itu sendiri. seharusnya mereka melakukan investigasi untuk mebuktikan kebenaran peristiwa yang terjadi, bila perlu oknum media itu dilaporkanlah, supaya media itu tidak kebiasaan menyampaikan berita bohong/Hoax, Tutup Toro.
Ketika dikonfirmasi Sozifao Hia melalui telepho selulernya tidak tersambung alias tidak aktif, begitu juga sms melalui Whatsappnya tidak membalas hingga berita ini ditayangkan. (so/rk)
Komentar Anda :